Lagu hits Pearl Jam tahun 1991 “Alive” menginspirasi band-band seperti Our Lady Peace dari Kanada dan Silverchair dari Australia, membuktikan energi mentah dan kejujuran emosional Grunge dapat memicu gerakan musik global.
Hai, para penggemar EverAfter,
Saat saya melakukan riset tentang musik rock untuk daftar putar, Grunge muncul dengan jelas. Mendengarkan musik era 90-an dengan telinga yang lebih kritis, saya menyadari pengaruh Pearl Jam.
Hari ini, saya ingin berbicara tentang musik sebagai benang universal, yang menjalin hubungan lintas benua dan waktu. Musik yang hebat mengalir di atas air seperti batu datar, meninggalkan riak-riak yang bergema jauh dan luas. Beberapa gema inilah yang akan kita bahas sekarang.
Biarkan saya menjelaskan latar cerita ini.
Dimulai di sini, di tengah gerimis Seattle. Eddie Vedder melantunkan singel perdana Pearl Jam "Alive" ke mikrofon seperti sedang melakukan pengusiran setan. DNA lagunya? Jalinan rahasia keluarga dan upaya bertahan hidup yang berantakan, dibalut dalam solo gitar Mike McCready yang terasa seperti kilat dalam gerakan lambat.
Namun yang liar bukanlah lagu itu sendiri—melainkan bagaimana lagu itu menjadi sebuah cetak biru. Anda lihat, Grunge pada saat itu bukanlah sebuah genre; melainkan sebuah suasana hati. Dan "Alive" mengemas suasana hati itu: mentah, tanpa penyesalan, bergetar dengan kejujuran yang membuat Anda ingin berteriak ke dalam kehampaan.
Video Resmi untuk "Hidup":
Sekarang maju cepat tiga tahun...
Grunge sekarang menjadi arus utama dan selera pun berubah, tetapi gaung "Alive" mulai terdengar.
Our Lady Peace dari Toronto menulis "Starseed" dalam ledakan inspirasi yang kurang tidur. Suara Raine Maida? Semua tepian yang terurai dan keputusasaan yang penuh bintang. Riff-nya? Sebuah anggukan pada geraman Vedder, tetapi disaring melalui lensa Kanada—tidak lagi berkabut di Pacific Northwest, lebih banyak tundra yang terbuka lebar.
Fakta menarik: liriknya diambil dari teks spiritual tahun 70-an tentang kelahiran kembali kosmik. Bayangan Grunge membayangi, tetapi OLP condong ke hal mistis, membuktikan bahwa kegelisahan Seattle dapat berubah menjadi sesuatu yang hampir... penuh harapan.
Tidak mengherankan bahwa "Starseed" menjadi hit yang luar biasa, dan mendapatkan pengakuan internasional. Lagu ini menangkap nada dan suasana hati dari "Alive".
Video Resmi untuk "Starseed":
Pada saat yang sama di seluruh dunia...
Sekarang bayangkan ini: tiga remaja Australia, baru berusia 15 tahun, merekam "Tomorrow" di garasi. Suara Daniel Johns bahkan belum pecah, tetapi lagunya? Cukup berat untuk membuat beton penyok. Kritikus menyebutnya "Pearl Jam Junior", tetapi itu tidak tepat. Silverchair tidak meniru Grunge—mereka menjadikan DNA-nya sebagai senjata. Suara Seattle bukanlah resep; itu adalah surat izin untuk menjadi keras, berantakan, dan tidak beradab.
"Tomorrow" bukan sekadar hit—lagu ini adalah bukti bahwa sekelompok anak di belahan bumi lain dapat berteriak ke dalam kekosongan yang sama yang diciptakan oleh Pearl Jam, mendorong Silverchair menuju ketenaran global dengan menggemakan suasana hati dari "Alive".
Video Resmi untuk "Besok":
Tiga lagu yang sukses, satu lagu universal. Semuanya mengikuti cetak biru suasana hati yang sama.
Ini trik sulapnya, kan? Musik tidak akan tinggal diam. Musik itu menembus batas negara, dan menyebar lintas generasi. Grunge tidak hanya menjadi soundtrack untuk kesedihan—ia membuat kesepian terasa seperti bahasa yang sama. Pearl Jam menyiarkan kesepian mereka, dan tiba-tiba anak-anak di kamar tidur Kanada dan garasi Australia berpikir, "Oh, saya juga bisa melakukannya".
Gema "Alive" masih dapat didengar dalam musik masa kini, bukan? Kesendirian dan kegelisahan tidak akan pernah hilang (seperti kelaparan dan penyakit dalam Star Trek).
Nah, inilah tantangan Anda, EverAfters: Lagu apa yang sekarang sedang naik daun? Temukan riak-riaknya, gaungnya. Jadilah Kurator Daftar Putar dan bagikan temuan Anda dengan kami semua—kami mendengarkan!
– GTT (Tim Gehlee Tunes)
Catatan Penulis:
Artikel ini mencerminkan pendapat pribadi saya tentang pengaruh "Alive" dan hakikat musik Grunge. Meskipun saya menganggap Grunge lebih sebagai suasana hati daripada genre, saya sepenuhnya menyadari bahwa banyak ahli berpendapat bahwa itu adalah subgenre yang sah. Demikian pula, meskipun saya melihat gaung "Alive" dalam lagu-lagu seperti "Starseed" dan "Tomorrow", saya memahami bahwa band-band ini dibentuk oleh berbagai macam pengaruh.
“Datanglah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” - Matius 11:28 🕊️
Sekadar Penafian yang Ramah! 📢
GehleeTunes.com adalah situs penggemar dibuat oleh penggemar, untuk penggemar! Kami ingin merayakan Gehlee Dangca dan selera musiknya yang luar biasa, tetapi kami ingin menegaskan bahwa kami tidak berafiliasi dengan Gehlee, tim manajemennya, atau F&F Entertainment. Kami juga tidak memiliki hak cipta atas musik atau konten yang ditampilkan di sini. Kami hanya menyukainya dan ingin membagikannya kepada Anda! Jika Anda menemukan konten yang tidak sesuai dengan Anda, silakan hubungi kami — kami di sini untuk mendengarkan!
Ganti Bahasa: