After Laughter adalah kumpulan kontradiksi: synth-pop gemilang tahun 80-an bertemu dengan emosi yang mentah dan tak tersaring. Dengan lirik tajam tentang kecemasan dan keraguan diri yang dibalut dalam ketukan yang menular, After Laughter adalah paradoks sonik yang menantang Anda untuk menangis sambil menari.
After Laughter adalah padanan sonik dari senyum yang menyembunyikan teriakan—perjalanan rollercoaster yang memukau dan berlampu neon melalui ketakutan eksistensial yang terasa anehnya menenangkan. Jika Anda pernah ingin menari untuk mengatasi krisis eksistensial, ini adalah soundtrack Anda.
Dirilis pada tahun 2017, album ini menandai perubahan yang berani dari akar emo-pop band ini, mengganti gitar kasar mereka dengan synth yang gemerlap dan irama tropis. Namun jangan terkecoh dengan tampilan luarnya yang mengilap; di balik kilau permen karet itu terdapat pukulan emosional yang kuat, yang disampaikan dengan perpaduan khas Hayley Williams antara kerentanan dan api.
Album ini dibuka dengan lagu yang sangat ceria sehingga dapat menjadi soundtrack pesta pantai—sampai Anda menangkap liriknya. "All that I want is to wake up fine", Williams bernyanyi, yang menjadi latar album yang memadukan melodi manis dengan tema kecemasan, kekecewaan, dan patah hati. Seperti menemukan kilauan di celah cermin yang pecah: mempesona dan menghancurkan sekaligus.
Yang membuat After Laughter benar-benar menonjol adalah kejujuran emosionalnya. Lagu-lagu seperti "Fake Happy" dan "26" mengupas lapisan-lapisan jiwa Williams dengan kejelasan yang mengejutkan. "Fake Happy" adalah lagu wajib bagi siapa saja yang pernah tersenyum untuk menyembunyikan gejolak batin mereka, sementara "26" adalah balada lembut yang terasa seperti permohonan diam-diam untuk harapan dalam menghadapi keputusasaan. Lagu-lagu ini tidak hanya bergema; tetapi juga membekas, seperti sisa-sisa kenangan pahit manis yang tidak dapat Anda lupakan.
Irama album ini sangat hebat, berganti-ganti antara lagu-lagu berenergi tinggi seperti "Rose-Colored Boy" dan momen-momen introspektif seperti "Tell Me How". Setiap lagu terasa dibuat dengan sangat teliti namun sangat personal, seolah-olah Paramore telah mengundang Anda ke sesi terapi kolektif mereka.
Lalu ada suara Hayley Williams—instrumen yang kuat yang dengan mudah berubah dari menantang menjadi lembut, selalu membawakan lirik yang menusuk langsung ke hati. Mustahil untuk tidak merasakan setiap kata yang dinyanyikannya.
Pada akhirnya, After Laughter adalah eksplorasi penuh warna tentang apa artinya menjadi manusia dengan segala kontradiksinya yang rumit. Ini adalah bukti bahwa bahkan di saat-saat tergelap kita, ada keindahan yang dapat ditemukan, entah itu dalam lagu pop yang dibuat dengan sempurna atau momen koneksi yang singkat.
Konsep album ini sangat kreatif, saya harus membagikannya. Irama pulau yang funky kontras dengan lirik yang sedih, membuatnya semakin menonjol. Video musiknya juga bagus, dan memiliki nuansa tahun 1980-an. Ini pasti salah satu album favorit saya dalam 10 tahun terakhir.
“Datanglah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” - Matius 11:28 🕊️
Sekadar Penafian yang Ramah! 📢
GehleeTunes.com adalah situs penggemar dibuat oleh penggemar, untuk penggemar! Kami ingin merayakan Gehlee Dangca dan selera musiknya yang luar biasa, tetapi kami ingin menegaskan bahwa kami tidak berafiliasi dengan Gehlee, tim manajemennya, atau F&F Entertainment. Kami juga tidak memiliki hak cipta atas musik atau konten yang ditampilkan di sini. Kami hanya menyukainya dan ingin membagikannya kepada Anda! Jika Anda menemukan konten yang tidak sesuai dengan Anda, silakan hubungi kami — kami di sini untuk mendengarkan!
Ganti Bahasa: