Oasis - (Apa Ceritanya) Morning Glory? (1995)

Morning Glory adalah raksasa Britpop, memadukan hook yang mantap, lagu-lagu yang bisa dinyanyikan bersama, dan emosi yang murni. Dari "Wonderwall" hingga "Champagne Supernova", Morning Glory menyerbu kesadaran musik dunia seperti The Beatles 30 tahun sebelumnya.

Mengapa Mendengarkan?

Pada tahun 1995, Oasis merilis (What's The Story) Morning Glory?, sebuah rekaman yang sangat luar biasa besarnya sehingga tidak hanya mengetuk pintu kehebatan Britpop—tetapi juga menghancurkannya dengan sepatu bot seukuran Gallagher. Ini bukan sekadar album; ini adalah pernyataan kesombongan, ambisi, dan sedikit kekacauan yang dipicu oleh saudara kandung.

Sejak kord pembuka "Hello" dimainkan, Anda tidak sedang mendengarkan sebuah band—Anda sedang menyaksikan momen budaya, yang masih bergema di seluruh stadion dan bar karaoke.

Pada intinya, Morning Glory adalah album yang penuh dengan kontras. Album ini mentah namun halus, introspektif namun kurang ajar. Lagu-lagu seperti "Wonderwall" dan "Don't Look Back in Anger" telah begitu mengakar dalam budaya pop sehingga hampir menjadi himne modern, tetapi gaung emosionalnya tetap tak terbantahkan.

Vokal Liam Gallagher yang sinis namun penuh perasaan diimbangi dengan sempurna oleh bakat Noel dalam menciptakan melodi yang terasa abadi dan langsung. Seolah-olah kejeniusan melodi The Beatles minum terlalu banyak dan tersandung ke dalam kumuhnya Manchester.

Produksinya, meski terkadang kacau, mencerminkan etos band itu sendiri: lebih besar lebih baik. Lapisan gitar menghantam seperti gelombang pasang pada lagu-lagu seperti "Morning Glory", sementara "Champagne Supernova" menutup album dengan pusaran epik psikedelia dan renungan eksistensial.

Yang membuat Morning Glory benar-benar istimewa adalah universalitasnya. Ada sesuatu di sini untuk semua orang. Album ini menunjukkan isi hatinya, mengajak pendengar untuk menerima ketidaksempurnaan dan kelebihannya. Dan jujur saja—hanya sedikit rekaman yang dapat membuat Anda merasa tak terkalahkan saat memegang segelas bir di satu tangan dan patah hati di tangan lainnya.

Tiga dekade kemudian, Morning Glory tetap menjadi monumen yang menjulang tinggi bagi ambisi dan kemewahan rock 'n' roll. Ini bukan sekadar album; ini adalah sebuah pengalaman—pengingat bahwa musik tidak harus sempurna untuk menjadi tak terlupakan. Jadi, lanjutkan, tekan putar, dan biarkan Oasis mengingatkan Anda mengapa Britpop menguasai dunia untuk sesaat yang gemilang.

Catatan Kurator:

Karena Gehlee menyukai Arctic Monkeys, saya pikir dia akan menyukai Oasis. Mungkin tidak, tetapi tidak ada koleksi album yang lengkap tanpa Morning Glory. Itu adalah momen penting dalam dunia rock. Jika Anda belum mendengarnya, gali lebih dalam tentang "perang volume" dan bagaimana Oasis memperkenalkan batasan brickwall dalam proses mastering. Itulah yang memberi mereka suara yang luar biasa, dan yang dibenci banyak orang tentang musik komersial saat ini.

Tempat Mendengarkan

Dengarkan di Spotify:

Dengarkan di YouTube:

Pratinjau Album:

KURATOR

Bantu Gehlee membuat daftar putar yang epik

PENDENGAR

Semangat untuk kiriman EverAfter

“Datanglah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” - Matius 11:28 🕊️

Sekadar Penafian yang Ramah! 📢

GehleeTunes.com adalah situs penggemar dibuat oleh penggemar, untuk penggemar! Kami ingin merayakan Gehlee Dangca dan selera musiknya yang luar biasa, tetapi kami ingin menegaskan bahwa kami tidak berafiliasi dengan Gehlee, tim manajemennya, atau F&F Entertainment. Kami juga tidak memiliki hak cipta atas musik atau konten yang ditampilkan di sini. Kami hanya menyukainya dan ingin membagikannya kepada Anda! Jika Anda menemukan konten yang tidak sesuai dengan Anda, silakan hubungi kami — kami di sini untuk mendengarkan!

Ganti Bahasa:

© 2025 GEHLEETUNES.COM, SELURUH HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG